Five Horizons   untuk mereka yang kesepian, dan terasing, di rumahnya sendiri...

Monday, October 27, 2008

kepala boleh sama hitam, pikiran lain-lain

dalam satu omongan yang tidak jelas juntrungannya, saya ngomongin tentang tulisan ignas kleden di majalah tempo tentang ruu pornografi. saya bilang: kleden bilang kalo tidak seperti hewan, pada orang, satu stimulus bisa menghasilkan banyak reaksi. jadi misalnya: tarian inul, bisa membangkitkan gairah seksual pada satu orang, bisa biasa saja, bisa jijik, bisa lucu dan banyak lagi reaksi. beda dengan hiu misalnya, kalo ada bau darah, pasti semua akan memburu bau itu. lalu teman saya ini bertanya: "kalo dihadapkan pada WANITA TELANJANG maka lelaki mana yang tidak merasa terangsang?" wtf?!? pertanyaan yang naif. kalo ada wanita telanjang di jalan ya, tidak perlu ada uu pornografi.

saya merasa, pendukung ruu pornografi tidak siap dengan apa yang mereka dukung. mereka tidak siap bila ada pertanyaan-pertanyaan tentangnya. kenapa banyak pertanyaan? ya karena ini sesuatu yang sensitif. sepertinya mereka menganggap kalo ruu ini tidak disahkan, maka para wanita akan memakai rok mini dimana-mana. atau moral bangsa indonesia ini akan rusak semuanya. atau pemerkosaan terjadi di mana-mana. kan gak juga?

apakah moral bangsa, dan martabat kemanusiaan hanya bisa dijaga dengan undang-undang. menurut saya, justru dengan undang-undang ini menunjukkan kelemahan yang lain. contoh saja undang-undang larangan merokok, sangat tidak efektif. lebih baik, tingkatkan pendidikan pada masyarakat, per-erat hubungan keluarga.

perbincangan yang lain, tentang krisis di amerika serikat, tentang tanggung jawab siapa ini sebenarnya. 2 teman saya bilang bahwa pemerintah tidak bertanggungjawab tentang hal ini. well tentu saja saya tidak setuju. semua koran ibukota juga tidak setuju. menurut saya kesalahan terbesar ada di pemerintah, karena mereka yang membuat regulasi. teman saya bilang: "itu karena lobi dari pebisnis amerika, jadi mereka yang salah". ya justru karena mereka bisa dilobi itu salah. temen saya bilang: "tanggung jawab secara finansial ada di swasta." wtf?!? jawaban yang naif tentu saja. pemerintah (amerika) yang menentukan apakah ekonomi mereka ini mau bubble atau tidak. pebisnis hanya mencari dan terus mencari celah yang ada, kalo perlu ya... lobi tadi. tapi tetep saja ketika terjadi krisis, pemerintah yang bertanggung jawab. mana bisa mereka bilang: "maaf rakyat amerika, saya tidak bisa membantu negara ini soalnya saya hanya bertanggungjawab secara moral atas peraturan yang kami buat. krisis ini diakibatkan oleh ulah pebisnis yang melobi kita agar meng-golkan peraturan sesuai permintaan mereka." (mati aja lu :p hahahah...)
well eniwei, membandingkan indonesia ketika krisis dengan amerika ketika krisis tentu tidak proporsional.

|

posted by Autotechnology on 11:49 AM | permalink

tentang polisi tidur

sekarang ini jamak ditemui di jalan-jalan orang membangun "polisi tidur" (membangun kok tidur? road bumper maksudnya). terutama di jalan-jalan 'kampung' atau jalan kecil yang ramai dilewati kendaraan terutama angkot. alasannya bisa macam-macam. kalo temen saya bilang, itu wajar karena banyak kendaraan memacu kecepatannya lebih dari 40 km/jam di jalan tersebut sehingga sering terjadi kecelakaan. juga banyak korban yaitu masyarakat sekitar yang sering tertabrak atau terserempat kendaraan. masyarakat yang mana? ya, tentunya masyarakat yang sering mondar mandir di jalan atau berkeliaran di jalan. kenapa mondar mandir di jalan? karena mereka punya warung di pinggir jalan, dan mereka seringkali menganggap jalan itu sebagai halaman 'warung' mereka. disapu, disirami sampe aspalnya terkelupas sehingga berlubang, menambah tanah pada lubang itu, buat main anak-anak mereka deeste. sehingga, untuk keamanan mereka, dibangunlah 'polisi tidur' yang tinggi dan jumlahnya nggak kira-kira.

atau, jalanan itu begitu sepinya sehingga dijadikan 'tempat usaha' atau 'warung serba ada' sehingga kalo sore, tempat itu seperti pasar dadakan. seperti laiknya pasar, tentunya ramai dengan orang. dan biar aman, for their own good, dibangunlah polisi tidur itu. contohnya, seperti jalan di deket rekayasa industri.

menurut saya, semuanya itu haruslah pada tempatnya. kalo mau bertindak, bertindaklah sesuai porsi dan aturan, jadi... tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

|

posted by Autotechnology on 11:33 AM | permalink

Monday, October 13, 2008

the coward robert ford

tersebutlah kisah kawanan perampok kereta api di wild west sana yang dipimpin oleh dua bersaudara james. diantara kawanan tersebut nyempil seorang lugu dan dianggap remeh oleh semua karena dia terlalu muda sebagai perampok kereta: bob ford. si bob ini sangat kagum dengan jesse james (yang aneh perangainya) sehingga hapal setiap detil kehidupannya.
singkat kata, akhirnya si bob ini karena bekerja sama dengan penegak hukum, membunuh jesse james. dan peristiwa terbunuhnya jesse ini karena dia melepas senjatanya (dia tidak pernah melepasnya, bahkan waktu mandi) dan ditembak oleh bob dari belakang. akhirnya walaupun mendapat hadiah, tetapi bob selalu dihantui oleh peristiwa tersebut. bahwa sebenarnya dia bukan pahlawan. dia adalah pengecut. si pengecut robert ford.

assassination of jesse james by the coward robert ford - plan b pictures

no world for old man

dikarenakan saya sudah baca bukunya dan sampai apal detil2nya, maka saya anggap film ini nggak terlalu bagus (what the hek?) tapi memang saya rekomendasikan kalo ada film yang diangkat dari buku, lebih baik tidak usah baca bukunya dulu, tetapi kalo sudah terlanjur baca, nggak usah nonton filmnya hahahhahah. lumayan banyak bedanya tetapi wajar karena durasi film terbatas. kalo di bukunya dia kenal dengan cewek muda karena si cewek menumpang kendaraannya sebelum ke california, tapi kalo di filmnya di losmen. juga tidak diceritakan geng meksiko sebagai pihak ketiga antara moss dan chigurgh. tapi, dibanding film2 lain yang diangkat dari buku, film ini keren. gambaran tokoh2 nya pas banget dengan yang dipikiran saya. mantab deh.

no countries for old men (based on novel by cormack mcarthy) - tommy lee jones

|

posted by Autotechnology on 4:12 PM | permalink

dibalik kehebohan wallstreet-zen thing

"yang menangis adalah yang berpunya, yang berpunya adalah yang kehilangan, yang kehilangan adalah mereka yang ingin"

Ki Ageng Suryomentaram

|

posted by Autotechnology on 3:58 PM | permalink