Five Horizons   untuk mereka yang kesepian, dan terasing, di rumahnya sendiri...

Tuesday, February 05, 2008

blink and you miss a beat

kali ini saya pengen ngomongin seseorang (temen saya) yang well, sayangnya- berbeda pandangan. kemarin dan kemarin kemarin nya, saya terlibat diskusi yang sebenernya tidak bisa disebut diskusi tapi lebih ke pokrol bambu karena absurd dan gak jelas. absurd karena, tema diskusi ini nggak penting dan nggak pernah bisa dilihat secara objektif. si temen gue ini, sebut saja si Y, sangat mengidolakan sang mantan presiden. bukan, bukan si bapak yang telah meninggal itu, tapi wakilnya -you know who-.

bukan salah dia juga sih, tapi salah orang yang suruh baca bukunya dia yang judulnya "... (wah lupa gue, detik2 apa gitu loh. jaman reformasi itu). menurut temen gue tadi, si bapak -you know who- tadi telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat prestasi yang fenomenal, dibandingkan apa yang dikerjakan presiden yang sekarang ini. bahkan, dia bilang, presiden sekarang ini tidak punya prestasi apapun! ya jelas saja kalo yang dia baca itu tulisannya bapak si -you know who-, tentang dirinya, tentang keberhasilannya, yang tentu saja semua bisa bilang B I A S. saya juga kalo habis baca buku tentang bapak alm. itu juga akan berpandangan bahwa dia adalah PAHLAWAN.

saya pernah baca buku da vinci code (buku yang terkenal ityu looghh :p) dan sesaat saya yakin kalo yesus itu mati di tiang salib, dan kawin sama maria magdalena. cuma, saya gak bilang opini saya setelah baca buku itu sama ... -ehm- yang katolik, tapi saya pinjamkan buku itu sama dia, yang sayangnya tidak dikembalikan -hiks.

memang, sangat tidak fair apabila kita bandingkan presiden satu dan lainnya, soalnya masing-masing punya kondisi-kondisi yang berbeda, dan juga punya sisi baik dan sisi buruk. cuma lebih banyakan mana kan sisi baik dan buruknya? heheh. makanya gue bilang diskusinya absurd. si -you know who- tadi mengklaim bahwa keberhasilannya karena telah mengendalikan kurs rupiah, yang menurut temen saya, sampai 6000-6500.

-Kurs Rupiah
Menurut xxx, pada awal 1998 nilai rupiah mengalami penurunan tajam. Bahkan pada minggu ketiga Januari 1998 nilai rupiah sempat terperosok ke angka 15.500 per dolar. Namun, sejak Juni 1998, sebulan xxx jadi presiden, nilai tukar rupiah bisa menguat kembali ke sekitar angka Rp 7.300 hingga akhir 1998. Kemudian, pada semester pertama 1999 rupiah relatif stabil di rentang Rp 8.000 dan Rp 9.000 per dolar. Dan sejak Juni 1999, ketika pemilu sukses, nilai tukar rupiah makin mantap, dolarnya bisa dikekang di bawah harga Rp 8.000.
(boleh diingat bahwa harga minyak waktu itu 'cuma' 25 dibanding sekarang sekitar 100)

menurut laporan itu, upaya mendongkrak rupiah terutama didukung dengan memberi pilihan yang lebih menarik kepada masyarakat agar menyimpan dana mereka di bank. Bank Indonesia kemudian menawarkan tingkat suku bunga deposito 70%. Hasilnya, beberapa waktu kemudian nilai tukar rupiah bisa menguat, sehingga ini sangat membantu kegiatan dunia industri yang masih menggunakan komponen impor. Lebih lanjut dikatakan, sekarang ini bunga deposito sudah turun kembali pada tingkat di bawah 10%. Cuma, banyak pengamat, di antaranya Theo F. Toemion, justru mengkritik kebijakan suku bunga ultratinggi, 70%, "Seluruh sektor ekonomi jadi runtuh," kata Theo.

beliau -you know who-, memberikan opsi kemandirian BI -yang tentu saja baik-, tetapi belum selesai pembahasan UU BI, timbul skandal bank bali. kalau memang BI mandiri, tentu tidak akan terjadi penarikan dana BB karena rekeningnnya ada dalam pengawasan BI. tetapi, tentu saja skandal BI tidak dikupas. padahal, skandal BB ini yang membuat kepercayaan dunia internasional anjlok.

padahal, disudut lain, ada soal HAM dan juga soal pengusutan mantan bosnya yang tentu saja mana mungkin dilakukan bila dia masih berkuasa, karena: bosnya gitu loh. dengan mempertimbangkan kesehatan yang tidak memungkinkan, si -you know who- meminta pertimbangan anggota MPR untuk menghentikan penyidikan. Tapi, terobosan -you know who- ini sangat spekulatif, karena malah bisa menguatkan tudingan bahwa -you know who- ternyata tetap memayungi bekas bos yang membesarkannya. dan ternyata, sampai sekarang, status sang mantan bos masih TERDAKWA.

amanat MPR, lewat Tap MPR yang kemudian dituangkan ke dalam UU HAM, telah menetapkan tentang pelaksanaan HAM (dan juga amandemen di uud 45). Kenyataan yang terjadi adalah kekerasan demi kekerasan, mulai dari kasus Banyuwangi, Ambon, Aceh, Semanggi I, dan Semanggi II dan seterusnya dan seterusnya. terakhir tentang timtim, mpr merasa di fait accompli, perhitungan semula bahwa pihak prointegrasi akan memenangi jajak pendapat ternyata hasilnya berbalik 180 derajat.

dan ketika rakyat (bisa diwakili mpr?) menginginkan gantinya rezim orde baru, dia mengharapkan pertanggungjawabannya -sepertinya digabung dengan pemerintahan masa sebelumnya- diterima dan mencalonkan diri lagi? come on!

saya ulangi lagi bahwa pembicaraan ini adalah absurd karena lebih ke pokrol bambu dan juga, sedikit pengamat ekonomi -kalau tidak bisa dibilang tidak ada- yang membicarakan masa pemerintahan beliau karena masa itu adalah masa extraordinari, malahan masa mantan bosnya sering disebut2. di riset ilmiah pun (ekonomi), biasa data tahun segitu dilewati (alias dianggap tidak ada) karena ya itu tadi ha! kalo pencapaian ekonomi, saya bilang masa si bapak mantan penguasa tunggal itu lebih baik. arahnya jelas. cuma terakhir2nya aja yang gak jelas heheheheh...

ok deh, sekarang tahap ilmiahnya: bahwa tahap prestasi ekonomi (atau boleh disebut indikator makro ekonomi) itu bisa dilihat dari:
1. pendapatan nasional
2. tenaga kerja dan pengangguran
3. indeks harga dan tingkat inflasi
4. kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran
(neraca perdagangan, neraca keseluruhan)
5. kurs valuta asing

sedangkan hal-hal yang mempengaruhi kurs adalah:
1. perubahan cita rasa masyarakat (berkaitan dengan ekspor-impor).
2. perubahan harga barang ekpor dan impor.
3. kenaikan harga umum.
4. perubahan suku bunga dan tingkat pergerakan investasi (masuk atau keluar).
5. pertumbuhan ekonomi.

data:
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun:
1995 - 6.8
1996 - 5.8
1997 - 4.7
1998 - 13.1 (yang ini minus)
1999 - 0.9
2000 - 4.9
2001 - 3.4
2003 - 3.6
2004 - 4.1

terakhir, kesimpulan apa sih yang bisa ditarik dari tulisan ini? penjahatnya adalah IMF heheheh... (gak nyambung ye?)


consequence - song by incubus, make yourself album

Blink and you miss a beat, keep one of your eyes open at all times
You think that your on the brink, the shit hasn't even begun to hit the fan
The consequence you'll see will be stranger than a gang of drunken mimes
The situation has a stink better clear the air before your son becomes a man
We all want something we know can not have...have
You think everything's been augmented that you have been left so far behind
I think for sure next time you should wear a pair of eyes in the back of your head
The consequence you've seen has been stranger than Sci-Fi of any kind
The situation baffles me, I guess its true you too are one of the walking dead
Better think fast, fast, cuz you never know what's coming round the bend
You better not blink, oh blink, the consequence is a bigger word than you think
Its bigger than you or me, You or me, You or me

|

posted by Autotechnology on 11:03 AM | permalink