Five Horizons   untuk mereka yang kesepian, dan terasing, di rumahnya sendiri...

Tuesday, March 11, 2008

Oil and water! * menunggu janji angin pada senja

You and...
I are... like oil and water
And we've been trying, trying, trying
Ohhhhhhh... to mix it up.

We've been....
Dancing... on a volcano.
And we've been crying, crying, crying
Over blackened souls.

Babe, this wouldn’t be the first time.
It will not be the last time.
There is no parasol that could shelter this
weather.

I've been....
Smiling... with anchors on my shoulders
And I’ve been dying, dying, dying
Ohhhhhhh... to let them go

Babe, this wouldn’t be the first time.
It will not be the last time.
There is no parasol that could shelter this
weather.

Babe, this wouldn’t be the first time.
It will not be the last time.
We've been trying to believe everything would
get better!

We've been....
Lying... to each other.
Hey! Babe! Let's just call it, call it, call it
Ohhhhhhhh.... what it is...

Oil and water!

oil and water, song by incubus -light grenades

|

posted by Autotechnology on 6:56 PM | permalink

Monday, March 10, 2008

sensor atau tidak sensor

Kemarin saya terlibat lagi pembicaraan dengan teman saya sebut saja si "Y". topik kali ini adalah perlu tidaknya sensor film. ya, sebenernya ini tidak terlalu mengikuti arus diskusi akhir2 ini karena pada suatu sesi pelajaran inggris yang juga diikuti oleh si Y tadi juga dibahas soal sebuah artikel sensor menyensor. beliau bersikukuh bahwa sensor ini perlu karena, kalau tidak negara ini akan chaos -apa hubungan sensor dengan chaos coba-. ketika saya baca kembali tetralogi pram, saya jadi ingat betapa dulu orang indonesia menganggap bahwa tanpa bangsa kolonialis dengan ilmu 'modern' yang dibawanya hindia belanda akan kacau balau. juga tahayul lainnya kalau tanpa pemerintahan militer (dipimpin oleh bekas atau orang militer) indonesia akan hancur. atau pers yang tanpa badan sensor -apa ya namanya?- maka negara akan bubar.

alasan si Y yang lain adalah bangsa ini belum siap tanpa sensor. terus siapnya kapan?? nunggu 70 persen penduduk berpendidikan SMA? atau 50 persen lulus sarjana?

saya lebih memilih bahwa diri saya sendiri diberi kebebasan untuk menyensor, tayangan yang mau saya tonton. apakah dengan adanya sensor, maka keluarga saya akan aman? apa yang badan sensor anggap baik untuk dia (atas nama masyarakat tentu) belum tentu baik untuk saya. setiap warga negara dewasa berhak melindungi diri sendiri dan juga anak-anak yang mereka asuh agar terlindungi dari hal-hal yang mereka anggap tidak baik. tentunya dengan tetap menghormati pihak lain yang berbeda selera dan kebutuhan. mungkin memang bangsa ini tidak siap untuk menjadi cerdas dan dewasa, tetapi diantara kita sendiri malah bersikeras hak tersebut lebih baik berada di tangan segelintir orang.

dalam suatu interview di radio, saya dengar bahwa ada 30 ribu tayangan yang harus di sensor dan hanya ada 30 an orang -byks- anggota badan sensor. dan juga ketika sensor, badan sensor langsung mengembalikan film yang disensor tanpa diberitahu apa dimana berapa lama yang sudah digunting. jadi pembuat film harus nyewa bioskop pagi2 sebelum diputar di bioskop, kalo nggak ingin terkaget2 bersama penonton di bioskop.

|

posted by Autotechnology on 6:47 PM | permalink