Five Horizons   untuk mereka yang kesepian, dan terasing, di rumahnya sendiri...

Wednesday, January 23, 2008

ramai-ramai memaafkan

secara kemanusiaan ya, karena semua orang pasti punya salah dan wajib meminta maaf dan dimaafkan. tapi kalau meminta maaf kemudian semuanya selesai, untuk apa ada polisi? negara hukum mempunyai konsekwensi semua orang sama di mata hukum. bukan berarti orang yang berseragam lalu bisa menyerobot antrian dan diutamakan. segala sesuatu yang berhubungan dengan publik harus diselesaikan dengan hukum, entah korupsi atau pelanggaran ham. memang tentu saja semua orang pernah berbuat kebaikan, walaupun hanya sebesar biji zarah. tetapi, jasa-jasa pembangunan yang selalu didengung-dengungkan itu dibangun diantara dua kejahatan, pelanggaran ham dan korupsi.

rasa sedih, kasihan, iba kemanusiaan tidak ada hubungan dengan ini. kalaupun dipertimbangkan, seharusnya diingat pula rasa darah yunhap yang tewas ketika reformasi (semanggi II), darah elang, darah udin, wiji tukul (kemana gerangan?) dan lain-lain. kalau tanpa angin terus dimaafkan -dalam pengertian- dianggap tidak bersalah, lalu apa arti reformasi? apa arti orang2 yang hilang?

kegagalan pemimpin menyebabkan semuanya serba menggantung.

Alexander Solzhenitzyn mengatakan, bangsa rusia tak belajar dari rezim totalitarianism rezim sovyet karena kejahatan terus disimpan di bawah karpet. Akibatnya, kejahatan terus berbiak, masuk ke dalam hati semua orang sehingga tak bisa lagi membedakan yang benar dan yang salah.

bagaimana dengan indonesia?

|

posted by Autotechnology on 4:18 PM | permalink