Five Horizons   untuk mereka yang kesepian, dan terasing, di rumahnya sendiri...

Monday, August 14, 2006

Lir ilir lir ilir
tandure wis sumilir,
Tak ijo royo-royo tak
sengguh penganten anyar,
Cah angon cah angon penekno
blimbing kuwi,
Lunyu-lunyu penekno
kanggo mbasuh dodotiro-kanggo mbasuh dodotiro,


Dodotiro-dodotiro
kumitir bedhah ing pinggir,
Dondomono jlumotono
kanggo seba mengko sore,
Mumpung jembar kalangane
mumpung padhang rembulane,
Yo surako surak horee



diterjemahkan:
Sayup-sayup bangun (dari tidur)
Tanaman-tanaman sudah mulai bersemi,
demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak-anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,
walaupun licin tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang koyak disisihkan
Jahitlah benahilah untuk menghadap nanti sore
Selagi sedang terang rembulannya
Selagi sedang banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo...


Maksudnya:
Makin subur dan tersiarlah agama Islam yang disiarkan oleh para aulia dan mubaligh.
Hijau adalah warna dan lambang agama Islam. Dikira pengantin baru, maksudnya, agama Islam begitu menarik dan kemunculannya yang baru diibaratkan bagaikan pengantin baru.
Cah angon atau penggembala, diibaratkan dengan penguasa yang ‘menggembalakan’ rakyat. Para penguasa itu disarankan untuk segera masuk agama Islam (disimbolkan dengan buah belimbing yang mempunyai bentuk segi lima sebagai lambang rukun Islam).
Walaupun licin, susah, tetapi usahakanlah agar dapat masuk Islam demi mensucikan dodot (Dodot adalah jenis pakaian tradisional Jawa yang sering dipakai pembesar jaman dulu -sekarang seperti pakaian pengantin-. Bagi orang Jawa, agama adalah ibarat pakaian, maka dodot dipakai sebagai lambang agama atau kepercayaan).
Pakaianmu, (yaitu) agamamu sudah rusak, karena dicampur dengan kepercayaan animisme / klenik.
Agama yang sudah rusak itu jahitlah (perbaiki), sebagai bekal menghadap Tuhan.
Selagi masih hidup masih ada kesempatan bertobat.
Bergembiralah, semoga kalian mendapat anugerah dari Tuhan.

|

posted by Autotechnology on 10:49 AM | permalink